Kamis, 25 Mei 2023

Laporan Akhir 2

 PERCOBAAN 3

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]


1. Jurnal[kembali]

Berikut adalah data jurnal yang kami dapat dari praktikum


2. Alat dan Bahan
[kembali]

a. Panel DL 2203C
b. Panel DL 2203D
c. Panel DL 2203S
d. Jumper


3. Rangkaian Simulasi
[kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian
[kembali]

Rangkaian Multivibrator Monostabil adalah rangkaian multivibrator yang hanya mempunyai satu keadaan stabi. Kondisi ini terjadi apabila gerbang logika bernilai 1 (high). Pada rangkaian ini terdapat 3 buah switch SPDT, IC 74123, potensiometer (untuk mengatur masuknya tegangan ke rangkaian), resistor, dioda, kapasitor, LED.
untuk switch 1 terhubung ke kaki input A (aktif low), switch 2 ke kaki input B dan switch 3 ke kaki input MR (master reset). pada rangkaian ini SW2 dan SW3 akan diberikan logika 1, dan nanti SW 1 atau kaki input A akan digunakan sebagai trigger bagi rangkaian ini. Dimana saat SW1 diberikan logika 1 maka LED green tadi secara otomatis akan mati dan LED biru menyala/hidup untuk beberapa saat. Untuk durasi LED biru menyala ini tergantung pada besaran kapasitor, dimana semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin lama LED biru menyala, maupun sebaliknya. Nilai tegangan pada kapasitor sama dengan nilai tegangan pada resistor  karena rangkaian ini bersifat paralel.


5. Video Simulasi
[kembali]


6. Analisa
[kembali]

1) Analisalah pengaruh nilai kapasitor dan resistor pada percobaan 3, apa pengaruhnya terhadap waktu yang didapatkan
Jawab :
Pengaruh nilai kapasitor dan resistor terhadap waktu yang didapatkan berbanding lurus satu sama lain. Dimana semakin besar nilai kapasitor dan resistor maka waktu yang didapatkan (durasi perpindahan nyala LED 1 ke LED 2 lalu kembali ke LED 1) akan semakin lama.
Jika C besar, R besar, maka t besar/lama 

2) Analisa dan bandingkan hasil yang didapatkan saat praktikum dengan hasil jurnal perhitungan, carilah persentase errornya!
Jawab :


Hasil dari praktikum dan perhitungan bisa dibilang jauh berbeda dan memiliki selisih yang lumayan besar. Pada persentase error dapat dilihat bahwa nilainya masih dibawah 10% dimana antara percobaan dan perhitungan hanya terdapat sedikit kesalahan pendataan.

3) Analisalah kenapa A = "0" itu harus di trigger realtime dan saat B = "1" di trigger fulltime ?
Jawab :
Hal ini dikarenakan pada percobaan ini merupakan percobaan multivibrator monostabil yang dimana ia memiliki satu kondisi stabil dan diperlukan waktu untuk merubah keadaan tidak stabil ke keadaan stabil. Waktu ini disebut kuasi stabil dimana ini akan terjadi jika keadaan dipicu oleh keadaan lain
Pada rangkaian ini bisa dilihat jiga bahwa input A pada IC 74HC123 merupakan aktif low dan input B merupakan aktif high yang mengharuskan ia dalam kondisi fulltime.

7. Link Download[kembali]

simulasi rangkaian klik disini
Video simulasi klik disini
Datasheet NAND klik disini
Datasheet Switch klik disini
Datasheet resistor klik disini
Datasheet kapasitor klik disini
Datasheet LED klik disini
Datasheet Diode klik disini
Datasheet Potensiometer klik disini

Laporan Akhir 1

 PERCOBAAN 2

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]


1. Jurnal[kembali]

Berikut adalah data jurnal yang kami dapat dari praktikum


2. Alat dan Bahan
[kembali]

a. Panel DL 2203C
b. Panel DL 2203D
c. Panel DL 2203S
d. Jumper


3. Rangkaian Simulasi
[kembali]


4. Prinsip Kerja Rangkaian
[kembali]

Pada percobaan 2 kondisi 9 terdapat 2 rangkaian sederhana:

- Rangkaian Sederhana 1
Pada rangkaian sederhana yang pertama ini, terdapatan 4 jenis gerbang logika, yaitu gerbang logika XOR, AND, NOT, dan OR. Yang pertama yaitu gerbang logika X-OR (Exclusive OR), berdasarkan tabel kebenaran, dimana jika inputnya sama maka outputnya berlogika 0 dan jika inputnya berbeda maka outputnya berlogika 1. Gerbang logika dinamakan juga menggunakan prinsip ganjil genap dimana apabila inputnya berjumlah ganjil maka untuk output yang dihasilkan akan berlogika 1, sedangkan jika inputnya adalah genap, maka untuk output yang dihasilkan akan berlogika 0. Pada rangkaian sederhana 1 ini dapat dilihat pada gerbang logika X-OR yaitu dengan kondisi B=1, D=0. Maka keluaran yang dihasilkan pada kondisi B dan D bernilai 1. Pada kondisi A=1, C'=0, D=0, menggunakan gerbang logika AND, dimana keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol. Untuk C’ ini artinya C yang di NOT kan. Untuk C’ ini inputnya bernilai 0, namun saat di not kan maka outputnya akan berlogika 1, sehingga input pada kaki AND yang kedua ini akan berlogika 1. Karena salah satu input AND bernilai 0, maka output yang dihasilkan dari gerbang logika AND ini yaitu 0. Setelah itu output gerbang logika X-OR (nilai 1) dan AND (nilai 0) masuk ke gerbang logika OR, dimana pada gerbang OR ini jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. Karena output dari gerbang OR tadi berlogika 1 maka lampu LED dapat menyala.

- Rangkaian Sederhana 2
Pada rangkaian 2 juga menggunakan prinsip yang sama dengan rangkaian 1, hanya saja dengan kondisi yang berbeda, dimana masukannya yaitu B=1, D=0, A=1, B=1, C'=0. Pada rangkaian sederhana yang kedua ini, juga menggunakan 4 jenis gerbang logika, yaitu gerbang logika XOR, AND, NOT, dan OR. Yang pertama yaitu gerbang logika X-OR (Exclusive OR), Pada rangkaian sederhana 2 ini dapat dilihat pada gerbang logika X-OR yaitu dengan kondisi B=1, D=0. Maka keluaran yang dihasilkan pada kondisi B dan D bernilai 1. Pada kondisi A=1, B=1, C’=0, menggunakan gerbang logika AND, Untuk C’ ini artinya C yang di NOT kan sehingga inputnya yang bernilai 0, namun saat di not kan maka outputnya akan berlogika 1, sehingga input pada kaki AND yang ketiga ini akan berlogika 1. Karena semua input AND bernilai 1, maka output yang dihasilkan dari gerbang logika AND ini yaitu 1. Setelah itu output gerbang logika X-OR (nilai 1) dan AND (nilai 1) masuk ke gerbang logika OR, dimana pada gerbang OR ini jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 sehingga, karena kedua input OR berlogika 1 maka output gerbang OR akan berlogika 1 yang membuat lampu LED dapat menyala.

5. Video Simulasi[kembali]


6. Analisa
[kembali]

1) Uraikan dan sederhanakan aljabar boolean sehigga didapat persamaan :
H1 = B'D+BD'+AC'D dan H2 = B'D+BD'+ABC
Jawab
AB'C'D+ABC'D+ABD'+A'BD'+A'B'C'D+A'B'CD+AB'CD
= (A+A')B'C'D+ABC'D+(A+A')BD'+(A+A')B'CD
= (1)B'C'D+ABC'D+(1)BD'+(1)B'CD
= B'C'D+ABC'D+BD'+B'CD
= (C+C')B'D+ABC'D
= B'D+BD'+ABC'D
Dengan menggunakan peta karnaugh didapatlah nilai persamaan : H1 = B'D+BD'+AC'D dan H2 = B'D+BD'+ABC

2) Buktikan menggunakan persamaan sederhana pada percobaan 2 bahwa nilai H(pers 1) sama dengan H1*H2
H(pers 1) = H1 x H2
H(pers 1) = (B'D+BD'+AC'D) x (B'D+BD'+ABC)
H(pers 1) = (1*0+0*1+1*1*0) x (1*0+0*1+1*0*0)
H(pers 1) = 0
Terbukti bahwa hasil H(pers 1) sama dengan H1*H2


7. Link Download
[kembali]

simulasi rangkaian klik disini
Video simulasi klik disini
Datasheet AND klik disini
Datasheet OR klik disini
Datasheet XOR klik disini
Datasheet NOT klik disini
Datasheet Switch klik disini
Datasheet resistor klik disini
Datasheet kapasitor klik disini
Datasheet LED klik disini

Rabu, 24 Mei 2023

Modul 3

 

 MODUL 3

 "Counter"




1. Merangkai dan menguji operasi logika dari counter asyncronus dan counter syncronous
2. Merangkai dan mengujia aplikasi dari sebuah counter

2. Alat dan Bahan[kembali]



  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S
  4. Jumper

3. Dasar Teori[kembali]

2.3 Dasar Teori
    3.3.1 Counter
Counter adalah sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan statestate tertentu, yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu. Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital, biasanya untuk menghitung jumlah kemunculan sebuah o kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit waktu. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip- flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n - 1 . Counter secara umum diklasifikasikan atas counter asyncron dan counter syncronous.

a. Counter Asyncronous
Counter Asyncronous disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dan “0” ke “1”) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flipflop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dan masing-masing flip-flop sebelumnya

b. Counter Syncronous
Counter syncronous disebut sebagai Counter parallel, output flipflop yang digunakan bergulingan secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing- masing flip- flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock.


4. Percobaan
[kembali]

3.5 Prosedur Percobaan
    3.5.1 Percobaan 1 Asyncronous Binary Counter 4 bit dengan 4 J-K flip-flop
1. Rangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini
2. Set Switch B0 ke logika 1, Analisa Output yang terjadi, operasi reset dapat dilakukan setiap saat dengan menset Switch B0 ke logika 0. Gambarkan bentuk sinyal CLK terhadap H0,H1,H2 dan H3, dan analisa hasil tersebut

    3.5.2 Percobaan 2 Asynchronous Binary Counter
1. Rangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini.
2. Variasikan switch pada rangkaian sesuai dengan kondisi yang ada pada jurnal
3. Cek dan catat output yang terjadi melalui LED ke jurnal
4. Matikan power supply, lepaskan jumper CLK2 yang terhubungan ke sumber clock, kemudian hubungkan QA dengan CLK2 pada masing-masing counter dan ulangi langkah 2 dan 3

    3.5.3 Perconaan 3 Synchronous Binary Counter
1. Rangkaian Synchronous binary counter
2. Variasikan switch pada rangkaian sesuai dengan kondisi yang ada pada jurnal.
3. Cek dan catat output yang terjadi melalui LED ke jurnal
4. Matikan power supply dan rangkai rangkaian seperti gambar berikut dan ulangi perintah 2 dan 3.

Modul 2

 

 MODUL 2

 "Flip-Flop"




1. Merangkai dan menguji berbagai macam flip-flop

2. Alat dan Bahan[kembali]



  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S
  4. Jumper

3. Dasar Teori[kembali]

2.3 Dasar Teori
    2.3.1 Flip-Flop
Flip-flop adalah rangkaian elektronika yang memilki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

a. R-S Flip-flop
R-S Flip-flop merupakan dasar dari semua flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan atau masukan yaitu R dan S.

b. J-K Flip-flop
J-K Flip-flop merupakan flipflop yang tidak memiliki kondisi terlarang atau yanng berarti diberi berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluaran atau outputnya.

c. D Flip-flop
D Flip-flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop R-S . Perbedaan dengan R-S flip-flop terletak pada inputan R, dan D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT.

d. T Flip-flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan menggunakan J-K Flip-flop yang kedua inputannya dihubungkan menjadi satu. Jika input T nya aktif dan dipengaruhi oleh clock maka outputnya akan berubah dan jika T tidak aktif walaupun dipengaruhi oleh clock maka outputnya tidak berubah


4. Percobaan
[kembali]

2.5 Prosedur Percobaan
    2.5.1 Percobaan 1 J-K Flip-flop
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut
2. Buatlah kondisi switch-switch seperti pada jurnal yang telah disediakan
3. Catat kondisi logika LED H0 dan H1 nya

    2.5.2 Percobaan 2 T Flip-flop dan aplikasinya
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 7. Hubungkan output Q dan Q dengan LED H7 dan H6
2. Buatlah kondisi switch B0 s/d B4 seperti pada jurnal yang telah disediakan dan catat kondisi logika LED H0 dan H1 nya


Senin, 22 Mei 2023

Modul 1

 

 MODUL 1

 "Gerbang Logika Dasar & Monostable Multivibrator"


1. Tujuan[kembali]

1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar.
2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan Peta Karnaugh.
3. Merangkai dan menguji Multivibrator.

2. Alat dan Bahan[kembali]

Rangkaian sederhana multivibrator monostabil


  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S
  4. Jumper.



3. Dasar Teori[kembali]

1.3 Dasar Teori
    1.3.1 Gerbang Logika
  
a. Gerbang AND


Gerbang AND merupakan gerbang logika menggunakan operasi perkalian. Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.

b. Gerbang OR

Gerbang OR adalah gerbang logika yang menggunakan operasi penjumlahan. Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1.

c. Gerbang NOT (inverter)
     

Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan, maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.

d. Gerbang NOR


Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR.

e. Gerbang NAND

Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND

f. Gerbang Exclusive OR (X-OR)

X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana jika hasil penjumlahan inputnya bernilai ganjil maka outputnya bernilai 1 dan jika hasil penjumlahan inputnya bernilai genap maka outputnya bernilai 0.

    1.3.2 Multivibrator

Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.
Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil

a. Multivibrator Astaabil

Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.

b. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil disebut dengan kuasi stabil yang ditentukan oleh rangkaian RC. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain.

c. Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu RS, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.

4. Percobaan[kembali]

1.5 Prosedur Percobaan
    1.5.1 Percobaan 1 Gerbang logika dasar
1. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.
2. Set switch B0 dan B1 sesuai dengan jurnal, catat output H yang terjadi pada tabel kebenaran.
3. Sekarang ganti switch B1 dengan input clock dan paralel kan ke output H.
4. Gambarkan bentuk sinyal keluaran pada tiap-tiap gerbang logika.
5. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

    1.5.2 Percobaan 2 Aljabar Boolean
Diberikan fungsi
Dengan menggunakan peta karnaugh dan aljabar boolean fungsi diatas dapat disederhanakan menjadi :
Keduanya dapat ditulis sebagai :
Prosedur Percobaan :
a. Buat rangkaian seperti gambar berikut : Diagram logika dari rangkaian yang menyatakan dua bentuk ekivalen dari fungsi yang telah disederhanakan ditunjukkan pada gambar dibawah ini
b. Catat hasil yang didapat tersebut dalam bentuk tabel pada jurnal. Bandingkan hasil di dapat dengan persamaaan awal.

    1.5.3 Percobaan 3 Multivibrator Monostabil
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2. Hubungkan input A & B dari gambar 2 Dengan Swith B0 & B1 dan Output Q &Q dengan LED H0 & H3.
2. Buatlah kondisi Swith B0 & B1 seperti pada jurnal yang telah disediakan dengan menset pontensiometer dalamkondisi maksimum dan C8 pada 470 uf. Gambarkan bentuk sinyal yang anda dapatkan pada jurnal.
3. Catat lamanya LED H0 hidup dan lamanya H3 mati untuk setiap variasi kapasitor dan resistor yang digunakan pada jurnal yang telah disediakan.

Entri yang Diunggulkan

UTS Soal 3

  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Tujuan 2. Alat dan Bahan 3. Dasar Teori 4. Percobaan Percobaan a. Prose...